Saturday, August 21, 2010

cerita part 6


"Ryuu, kau lihat Yama, nggak?" tanya Dai-chan
"nggak, ada apa nichan?"
"tadi Yama nyuruh aku ketemu sama dia, tapi kok orangnya menghilang ya?"
Ryuu berpkir sebentar. "nichan, itu Yama" kata Ryuu sambil menunjuk Yama melewati bahu Dai-chan.
"oke, arigattou Ryuu..." lalu Dai-chan meninggalkan Ryuu dan menghampiri Yama.
"Dai-chan!! Kau kemana saja? Aku cariin dari tadi"
"ohh, begitu. Jadi dari tadi kita hanya cari-carian? Waw!!" Yama menatap Dai-chan lalu ketawa.
"jadi dari tadi..."
"iaa" lalu mereka tertawa kembali berdua. "Dai-chan, bisa bantu aku?" tanya Yama sambil menarik Dai-chan untuk menjauhi para anggota HSJ lainnya yang sedang mengobrol. "bantu apa?" lalu Yama mulai membisikan sesuatu di telinga Dai-chan. "ide bagus, Yama. Kapan kita bisa mulai?"
"bagaimana kalau besok? Aku sudah mempersiapkan segalanya, tinggal... Ya kau tahulah"
"oke..." kata Dai-chan sambil tersenyum lebar.

Shida bingung, ia sedang duduk di ruang tamu sendirian sambil memikirkan perkataan Ken. Kata-kata Ken berulang kali terngiang-ngiang di telinganya.
Ya, sebenarnya permintaan Ken tidak berat bagi Shida. Ia hanya meminta agar Yura mau dengan Ken. Tetapi Shida tau, bahwa Yura sudah jadian. Ia tidak ingin Yura kecewa padanya. Apa lagi shida tahu banget kalau Yuto dan Yura sudah sangat akrab.
Shida semakin pusing bila mengingat ancaman Ken. Ia tidak ingin Yura putus, tetapi juga tidak ingin ketahuan hubungannya dengan Yama.
Tanpa sadar, ada seseorang di belakang Shida. "hai, Shida..." kata orang itu.
"ohh, astaga, Yura! Kau mengagetkan ku, tahu!!" wajah Shida terlihat memucat.
"maaf, aku tak tahu. Lagi mikir apa?" tanya Yura. Kau memang tak tahu Yura, benar2 tak tahu. Pikir Shida
"ada apa kau mencariku?" tanya Shida mencoba mengalihkan pembicaraan.
"tidak ada. Aku hanya iseng. Oh ya, ini untuk mu" Yura menyodorkan bungkusan hitam.
"apa ini?" tanya Shida penasaran, ia segera membuka bungkusan itu.
"ini...", "ya, itu oleh-oleh dari ayahku. Kau tahu kan dia minggu lalu ke luar negri. Hari ini ia pulang dan memberimu itu. Lihat, sama seperti punyaku khan. Bedanya kau berwarna biru dan aku hijau"senyum Yura semakin mengembang.
Shida menatap dalam-dalam kemeja dan rok yang di pakai Yura. Serasi sekali dengannya. Lalu ia menatap kembali yang ia pegang. Memang sama seperti punya Yura.
"terima kasih banyak, Yura" Kata Shida, dengan segera ia memeluk Yura. "kau sungguuuhhh... Baik padaku".
"kau juga, Shida."
Shida semakin tidak tega menyerahkan Yura dengan Kei. Apa lebih baik ia menolak? Apa ia harus putus dengan Yama?
"Yura-chan?" tanya Shida
"ada apa?"
"kau.. Kenal dengan Ken?" tanya Shida ragu.
"hah?? Ada apa?" wajah Yura kelihatan terkejut.
"tidak" jawab Shida cepat. "hanya bertanya, kau kenal dengannya?"
"hey, siapa sih yang nggak kenal dia? Biang masalah di sekolah. Kenapa? Kau kangen dengannya" kata Yura terkekeh. Shida tahu ia becanda
"nggak lah. Eh, khn dia lumayan tuh, kau jadian saja dengannya." Shida menyenggol lengan Yura.
"kau bisa saja, Shida. Ingat! Aku sudah punya Yuto. Hehehe, kau saja sana dengan dia. Dari pada dengan Yama, banyak yang suka."
hahaha, tawa Shida dalam hati. "susah tau dapetinnya. Butuh waktu bertahun-tahun" Shida dan Yura tertawa berdua. "bukannya kau tidak pernah mencoba? Selalu menunggu" goda Yura.
"udah, cukup-cukup. Ntar ada yang denger loh..." kata Shida sambil membekap mulut Yura. Tapi dengan segera Yura berhasil melepaskannya.
"aduh... Shida, hampir saja aku mati kehabisan napas. Lagian siapa yang mau denger? Ini kan rumahmu dan lagi gak ada siapa2. Malah karena itu aku berani ngomongin Yama dan Yuto, TAU!!" Shida cuma nyengir seperti kuda.
"lagian aku hanya tanya, kau kenal dengan Ken apa nggak? Ehh, malah melenceng dari tema semula"
"haah?? Udah lah, simpen baik-baik ya Shida bajunya. Kapan-kapan kita kembaran. Aku pulang dulu ya, ntar aku disiksa lagi sama kamu" Yura membalikan badan lalu berjalan ke arah pintu.
"oke, makasih banyak..." jawab Shida ceria.
Setelah Yura pergi, ia segera bersiap-siap untuk menemui Yama.

"astaga, seru banget..." kata Shida selesai dari kencan hari itu.
"kau senang? Bagus deh. Kebetulan aja aku berhasil mendapatkan tiketnya untuk masuk ke taman bermain ini. Aku saja baru pertama kali, sejak buka tahun lalu, tiket buat masuk ke sini abis terus" Yama melihat Shida tersenyum lebar. " hontou ni arigattou Yama-chan. Omae hontou ni..." tiba-tiba Shida terdiam. Yama segera menengok ke atas untuk melihat apa yang Shida lihat. Ternyata kembang api. Sungguh romantis bagi pasangan itu. Mereka menyaksikan kembang api, Yama merangkul Shida.
CTERR... CTERR..
Kembang api sungguh romantis bila dilihat dengan pasangan kita, pikir Yama.
"Shida, tunggu disini" kata Yama, Shida hanya mengangguk. Lalu kembali memerhatikan kembang api lagi.
Beberapa menit kemudian Yama sudah kembali dengan sekaleng minuman di tangannya. "ini" Yama menyodorkan salah satu kaleng. "hari ini cukup dingin, lebih baik kita pulang sekarang" kata Yama ketika sadar Shida dari tadi menatap dirinya.
Mereka berjalan dengan santai menuju stasiun, menunggu kereta datang.
"semoga hari ini bisa bertahan lama" kata Shida pelan.
"mm.." jawab Yama. "tenang saja, hari ini tidak akan usai. Kita dapat seperti ini selamanya" kata Yama polos.
Kau tidak tahu kita punya masalah Yama, pikir Shida.

BERSAMBUNG...

No comments:

Post a Comment