Wednesday, February 16, 2011

[fanfics] Pertemuan Yuto dan Yura

Suatu sore, sepasang sahabat baik berjalan pulang. Suara celoteh dari mulut Mereka terus terdengar, segala hal yang dapat dibicarakan, mereka bicarakan. Hingga....
*Rrr... Rrr...*
"Yama-chan, tunggu sebentar ya. Ada telepon masuk" kata si Jangkung Nakajima Yuto, berbeda sekali dengan sahabat baiknya Yamada Ryosuke yang kurang tinggi itu.
Yama hanya mengangguk, menatap Yuto yang lari menjauh untuk menerima telepon.
Terlihat Yuto bicara sesaat, lalu mengakhiri pembicaraannya dan kembali berlari ke arah Yama.
"gomen, tadi dari Yura" Yuto menjelaskan.
"daijyobu, Yuto-kun. Ngomong-ngomong, kau akrab dengannya, bagaimana kalian bertemu pertama kali?" kata Yama genit, wajah Yuto bersemu merah.
"anoo, cuma teman,, cuma teman,," kata Yuto gugup, ia tidak berani menatap wajah Yama yang kini mulai menggodai Yuto. "aku tau. Kalian teman kecil, kan?" Yuto mengangguk kecil.
"coba ceritakan, Yuto-kun.." kata Yama manja.
"ia dehh..." lalu Yuto mulai menceritakan 'kisah' pertama kali bertemu dengan Yura.

---------

Waktu itu Nakajima Yuto masih sekitar 3 tahun, Yuto memandang jendela menanti tetangga barunya, ia teringat pembicaraan dengan okaasan saat sarapan.
"Yuto, nanti kita akan kedatangan tetangga baru"
"hontou?" Yuto terlihat senang.
"un, okaasan no tomodachi. Anaknya seumuran dengan mu."
"ee? Seumuran? Cewe apa cowo?" tanya Chibi Yuto dengan antusias, membayangkan akan mendapat teman baru.
"cewe, nanti Yuto ajak main ya?" kata okaasan, disambut dengan anggukan anak 3 tahun itu dengan senyum merekah di wajahnya.

Kemana tetangga baru itu? Katanya dalam hati, sudah 2 jam Yuto menunggu di depan jendela sejak mendapat telepon dari teman mamanya menanti teman baru.
hingga akhirnya, tampaklah 3 orang asing mendatangi rumahnya, 1 diantaranya seorang anak kecil dengan rambut panjang diikat 2.
"itu dia!!" kata Yuto pelan lalu berlari menghampiri okaasan yang sedang menonton di ruang keluarga.
Melihat anaknya berlari menghampirinya, mama Yuto mengerti, belom sampai 5 detik ia bangkit berdiri, terdengar suara bell rumahnya berbunyi.
"sana Yuto, sambut mereka duluan" lalu dilihatnya anak itu dengan bahagia berlari menghampiri 'tamu'nya.

Chibi Yuto dengan semangat menyambut mereka. Lalu okaasan muncul beberapa lama setelah Yuto.
"Konnichiwa, obasan, ojisan, eto ..." Yuto bingung mau manggil apa.
Semua tertawa melihat tingkah anak itu. "Yuto-kun, kamu sudah besar ya?" kata wanita itu, alias teman mamanya. Yuto mengangguk mantap dengan senyum masih merekah.
"oia, ini Yura-chan. Kenalkan" katanya sambil menunjuk Yura yang sejak tadi diam saja.
"hai, konnichiwa Yura-chan" kata Yuto mengulang. Suara cempreng khas anak itu kembali terdengar, tapi dilihatnya Yura malah bersembunyi balik otousannya. Yuto menatap bingung. "doushita no?" tapi tidak di jawabnya.

Suara para orang dewasa terdengar begitu jelas di ruang tamu, sangat berbanding 180 derajat dibanding ruang tempat Yuto dan Yura bersama.
Dilihatnya anak perempuan 3 tahun itu hanya duduk di ujung ruangan menatap Yuto. Berkali-kali ia mengajak anak itu bicara, tapi hanya di jawab gelengan atau anggukan, dan terkadang diam saja.
ada apa dengan anak itu? Pikir Yuto, ia mengamati Yura.
"Yura-chan, mau main?" tanya Yuto kembali, ia ingin bisa berteman dengan anak cewe itu.
Yura hanya menggeleng pelan. "doushita no?" kembali dijawab dengan gelengan kecil.
Yuto pun akhirnya bosan dengan 'anak' itu.

Seminggu sudah sejak pertemuannya dengan anak itu. Hingga sekarang, anak itu masih diam saja jika ditanya.
Sekarang Yuto melihat Yura sedang main sendirian di Halaman rumahnya, Yuto hanya mengamati dari kejauhan. Dilihatnya 4 anjing datang menghampiri Yura, suara geraman terdengar jelas. Yura terlihat ketakutan, apa lagi anjing-anjing itu menampakan gigi tajamnya. Yura mulai menangis, anjing-anjing itu semakin dekat, hingga pada akhirnya Yura berteriak keras minta tolong.
Yuto yang tidak takut, segera berlari menghampiri Yura, dibawanya sebatang tongkat yang ia bawa-bawa sejak tadi buat bermain dengan temannya.
Di usirnya anjing itu.
"Inu!! Pergi kalian! Ngapain kalian ganggu dia! Pergi! Pergi!" usir Yuto. Dan pada akhirnya Yuto-lah yang di datangi oleh anjing-anjing tersebut. Yura kaget melihat Yuto berani seperti itu, tapi pada akhirnya Yuto di serang oleh 'mereka'.
Yura segera berlari untuk mencari bantuan, tetapi yang ia temukan hanyalah rumah kosong, barulah ia ingat bahwa tadi okaasan pergi belanja, sedangkan otousan belum pulang kerja.
Tiba-tiba teringat kata okaasan, pakailah barang sekitar untuk menolong-mu. Gunakan akal pikiran mu.
Lalu di lihatnya selang, ditariknya, lalu disemprotkannya kearah anjing-anjing dan Yuto.
Semua anjing berlari menghindari air, hingga pada akhirnya semua pergi, Yura berlari menghampiri Yuto.
"daijyobu desuka? Gomenasai.." kata Yura panik, ia lihat Yuto penuh luka.
Yuto mengangguk kecil, "un.. Arigatou" kata Yuto lirih.
Yura menangis, "iie, seharusnya aku yang berkata 'arigatou'. Arigatou Yuto-kun "
Yuto hanya dapat tersenyum lemah, beberapa saat kemudian, ia tidak sadarkan diri.

Entah sekitar setengah jam kemudian, Yuto kembali sadar, hampir seluruh badannya terasa sakit. Luka akibat cakaran dan gigitan anjing sudah di perban rapi. Di lihatnya Yura duduk di pinggir menanti kesadaran dirinya.
Okaasan to obasan sedang duduk sambil mengobrol entah apa yang sedang dibicarakan. Kepalanya terasa pusing.
"Yuto-kun, sudah sadar?" tanya Yura ketika melihat Yuto sadar. Yuto menatap Yura, lalu tersenyum manis.
"waa... Sekarang Yura sudah tidak marah pada-ku" wajah Yura bersemu merah, ia menggeleng. "gomen, aku bukan marah, hanya takut pada mu"
Yuto mengernyitkan dahinya, "takut kenapa?". Ia menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal itu.
"iie, aku hanya takut sama orang yang tak di kenal" diam sejenak, "tapi aku sudah tidak takut padamu". Yura memberikan senyum manisnya kepada Yuto, sejak saat itu, Yura sudah mau bermain dengan Yuto.

--------

"begitulah... Sampai sekarang..." kata Yuto, di putus oleh Yama seenaknya. "kalian masih berteman, kan?" Yama melanjutkan.
Yuto mengangguk. "hahaha... Kamu dari dulu memang begitu ya", "maksudmu?" tanya Yuto.
"hei, ingat bagaimana kita kenalan?" tanya Yama mengingatkan. Yuto kembali mengingat, dulu ia-lah yang mengajak Yama duluan bicara, mengajaknya pulang bersama, hingga mereka benar-benar akrab hingga sekarang, masih berangkat dan pulang bersama.
Yuto nyengir lebar. "hahaha, mungkin memang seperti itu!" kata Yuto enteng.
Tepat di depan mereka, muncul Yura dan Shida selesai dari supermarket.
"Yura! Shida!" sapa Yama dan Yuto. "ayo kita pulang bareng!!"

TAMAT...

Saturday, February 12, 2011

MIMPI (doank)


Mau.. Mau.. Mau lagi..
TTT.TTT
bingung apaan?

Oke, aku akan ceritakan..

Jadi begini,,
aku mimpi tentang anak HSJ *so pasti :P*
sebenernya ngga semuanya sih yang nongol..
Cuma beberapa doankk,,

oke, akan ku ceritakan semuanya.. Semuanya.. Semuanya.. *menggema*
kenapa?
Selain aku membagi mimpi yang berhungan dengan HSJ, yaitu supaya aku ngga lupa #gubrak
supaya aku bisa terus mengenang mimpi menyenangkan ini..

nahh, silakan. Sudah ku tulis, terserah kalian mau di baca atau ngga, mau di comment ato ngga *kalo ngga comment ku gantung* *di seret sekampung*..

Dimulai dari awal, ketika aku muncul di suatu tempat yang entah apa aku tidak tau di awalnya. Tapi selanjutnya aku langsung tau, tak tau datang dari mana, tetapi sesuatu pemikiran terlintas di otak-ku *jangan lupa, di mimpi*
Saat itu aku sedang mengikuti suatu program dari sekolah, yang selalu diadakan tiap tahun di sekolahku, exchange student yaitu pertukaran pelajar dari sekolahku ke sekolah lain. Sekolah yang berada di luar negri maksudku.
Ku lanjutkan, jadi saat itu aku sedang berada di Jepang, di suatu rumah lebih tepatnya, selama 1 bulan *padahal aslinya cuma 1 minggu*, aku tinggal di rumah teman sekelasku *jangan lupa, JEPANG*.
Hari pertama, malam-malam saat makan bersama, tiba-tiba pintu kebuka, masuk seorang anak cowo yang bikin aku terbengong-bengong. Yama!! *berarti temen sekelas yang ku bilang tu adiknya Yama, dong..*
Di dengan santainya bilang, "tadaima" sambil menuju meja makan.
Terus okaasannya Yama bilang, "itu anak laki-laki ku satu-satunya". Dengan gugup aku jalan ke arah Yama, "anata wa Yamada Ryosuke desuka?" Yama dengan senyum manisnya ngangguk ke arah ku. Sumpah, pengen pingsan rasanya lalu aku mulai memberikan Yama dengan segudang pertanyaan, *masa aku mikir keras pake bahasa jepang campur inggris, dia dengan gampangnya jawab pake bahasa indo*.
Ya udah, aku asyik nempel-nempel Yama aja selama dia ada. *nyari kesempatan :P*

Keesokan harinya *ga tau gimana, tapi tiba-tiba jadi siang*. Aku di kasih waktu buat jalan-jalan keliling Tokyo berdua,, *kyaa, doki doki*
terus pas jalan, aku dan Yama ketemu Yuto. Dan saat itu Yama memperkenalkan aku dengan Yuto, yang di sambut hangat dengan Yuto. Kami bertiga jalan-jalan, urutannya dari kiri ==> Yama, aku, Yuto *mimpi pun ga mau rugi, nyempil di tengah YamaJima*
akhirnya kami bertiga sampai di rumah Yama, kami langsung makan siang. Semua duduk mengelilingi meja makan. Dan lagi lagi, Yuto di kanan, Yama di kiri. Tapi saat itu aku sibuk ngobrol dengan Yuto, sehingga Yama cuma bisa diem aja, kakak dan adiknya cuma cekikikan ne-lihat tingkah Yama. Oia, ga tau asalnya dari mana, tapi di depan-ku ada Inoo, sebelahnya ada Hika.
Terus abis makan, setelah aku taruh piring di dapur, Inoo minta aku buat nemenin dia naik ke lantai 2, ke gudangnya.
Seperti biasa, kesempatan ga boleh di biarkan, aku mau-mau aja. Tapii.....

Kenapa? Ada apa? Penasaran?
Jadi setelah kami ke atas *tidak lupa, PDKT* dan turun pun masih dengan selamat, tapi pas sampai di bawah, tiba-tiba nongol obaachan nya Yama. Dia nanya, " kalian ngapain barusan?". Aku sama Inoo bener bener kaget, lalu Inoo bilang gini, "tadi Yuchiya *nunjuk aku* cuma nemenin ke atas sebentar". Lalu di bales gini, "kalian nyari apa? Atau ini??" tiba-tiba obaachan-nya Yama lihat ke arah samping lalu memperlihatkan mukanya yang berubah menjadi serem. Bener bener kayak setan.
Dan aku syok berat, akhirnya bangun dehh.

Aggrhhh,,, akhir yang menyebalkan!
Pengen sih tidur lagi, lanjutin tu mimpi, tapi kan ga mungkin TTT.TTT *nangis darah*

Yama, kenapa obaachan mu jadi hantu? *gi gampar Yama*.

Pokoknya, ini salah satu dari mimpi fav ku..
Oke, minna..
Yang abis baca, jangan lupa comment nya yaa..
Teremakashi..