Saturday, August 21, 2010

cerita part 4

pagi hari, di Horikoshi gakuen, murid2 baru berdatangan...
"Yuto-kun" teriak Yura dari kejauhan
"ahh... Ohayou, Yura" kata Yuto sambil tersenyum. Ia berhenti melangkah untuk menunggu Yura yang sedang berlari-lari kecil menghampirinya.
"genki desuka?" tanya Yura.
Sudah 3 hari sejak mereka jadian. Tetapi masih belum ada orang yang tahu tentang hubungan mereka berdua. Baru hari inilah mereka bertemu setelah tragedi di kafe waktu itu.
"genki desu. Kimi wa?"
"watashi mou,,"
diam, tak ada yang bicara di antara mereka berdua. Yuto dan Yura merasa canggung.
"baiklah, kita sudah sampai. Aku ke sana dulu ya... Bye" kata Yuto, lalu meninggalkan Yura serta berjalan ke arah timur, tempat murid cowo.
Yura menatap punggung Yuto beberapa saat, mengambil nafas panjang lalu mulai melangkah ke arah Horikoshi bagian cewe

di kelas, Yuto sedang mencari-cari sosok Yama yang ternyata telah tiba lebih dulu darinya.
Entah apa yang dapat ia katakan pada pagi itu setelah melihat ternyata Yama pergi kencan dengan Shida. Yuto diam beberapa saat, memandang temannya itu dari kursinya, barulah ia berjalan menghampirinya.
Yuto melihat Yama sedang menulis sesuatu.
"ohayou Yama-chan... Lagi ngapain?" sapa Yuto riang. Yuto melihat Yama kaget lalu cepat-cepat menyembunyikan bukunya. Alis Yuto berkerut.
"tidak... Aku hanya sedang baca-baca. Hey, katanya hari ini ulangan mat dibatalkan" kata Yama. Mata Yama masih memancarkan kekagetannya. Yuto melirik laci mejanya sebentar, lalu menjawab "benarkah? Wah, beruntung sekali, aku masih belum mengerti bab itu! Yama, kau sudah mengerti?" kata Yuto antusias, menyembunyikan penasarannya. Yama mengangguk, "mau ku ajarin?".

"ahh... Ternyata cuma begitu? Kenapa Akira sensei mengajarinya begitu susah? Tidak memakai rumus yang semudah ini??" Yama hanya tertawa menatap temannya yang satu ini. Lalu mengalihkan pandangannya ke arah jam dinding di kelas itu. Sudah pukul setengah dua kurang lima. Lima menit lagi bel berbunyi tanda istirahat telah usai. Satu-satunya jam senggang yang cukup banyak untuk mengajari Yuto matematika hanyalah istirahat kedua.
"Yuto, aku ke toilet dulu ya" kata Yama sambil berdiri. Yuto ikut berdiri, "aku ikut ya" lalu segera beranjak pergi.
"Yama-chan..." kata Yuto, tetapi ia tidak melanjutkan kalimatnya.
Yama mendongak, "ada apa?"
"aku... Ahh, tidak jadilah, lupakan saja!"
Yama menatapnya penasaran.
Yuto membatalkan untuk menanyai Yama tentang hubungan Yama dengan Shida.
"ada apa, Yuto? Kau membuatku penasaran aja"
"tidak, tidak.. Sama sekali tidak penting. Lagian aku sudah lupa ingin menanyakan apa" jawab Yuto sambil cengengesan.
Yama hanya menggeleng pelan. Lalu melangakah pergi.

"minna..." panggil Dai-chan.
yang dimaksud Dai-chan dengan sebutan minna adalah Yuto, Yama, dan Chii
"nanti kalian mau kerumah ku?" tanya Dai-chan. "aku baru membeli game baru. Kalian bisa mencobanya!!" kata Dai-chan antusias.
Semua wajah terlihat ceria, mereka setuju dengan tawaran Dai-chan. Tetapi tidak bagi Yama.
Hari itu, seperti biasa. Ia selalu ada janji dengan Shida.
"aku tidak bisa, Dai-chan" kata Yama menyesal. Ia melihat raut wajah temannya menatapnya bingung. memang tidak biasanya ia begitu, sebab selama ini, bilaa berhubungan dengan game baru, ia pasti yang paling bersemangat.
"ada apa?" tanya Yuto. Semua diam menunggu jawaban Yama.
"tidak. Mm... Aku pulang dulu kalau begitu. Bye semua" kata Yama sambil mengambil tas lalu melangkah pergi.
Di depan gerbang sekolah, Yuto menghampiri Yama yang sedang berjalan.
Yuto sengaja menghampiri Yama sendirian sebab ia ingin bicara 4 mata dengan Yama.
"Yama-chan!!!" teriak Yuto dari kejauhan.
"ada apa lagi? Aku sudah bilang aku tidak bisa" jawab Yama ketus.
Yuto mengerutkan keningnya. Lalu mulai membuka mulut "hey, ada apa dengan mu? kau aneh sekali belakangan ini" kata Yuto lembut.
Yama menggeleng, "tidak ada. Dan aku juga sama seperti dulu, apa mau mu?" kata Yama sambil melangkah pergi, Yuto tetap menyusulnya.
"APAA???" kata Yuto sedikit berteriak. Ia menyadari beberapa mata mulai memperhatikan mereka berdua. Lalu Yuto mulai menurunkan tinggi suaranya.
"apa ini semua karena.... Mmm... Yah, karena... Shida?" Yuto dapat melihat ekspresi kaget di mata Yama. Mungkin memang benar, pikir Yuto.
Yama terlihat sedikit tenang. " apa hubungannya dengan dia? Malah, bukannya kau yang aneh, nuduh orang sembarangan"
sebenarnya pada saat itu Yama sangat menyesali ucapannya, tetapi mau apa lagi, nasi sudah menjadi bubur. Kata-katanya sudah terlanjur keluar dan di dengar oleh sahabat karibnya ini.
"tidak usah menutupi Yama, jelas-jelas aku telah melihat dengan mata kepalaku sendiri!" Yuto mulai kebawa emosi. Sebenarnya ini semua sudah melenceng jauh dari niatnya menghampiri Yama.
Napas Yama tercekat, jangan-jangan...
"lihat apa???" ujar Yama galak, namun hatinya tidak enak
"tidak usah berbohong! Aku melihat kau dengan Shida kencan berdua menonton film blue angel beberapa hari lalu, YAMA! Ku kira kau belum ingin memberi tahuku, tetapi aku salah. Ternyata kau memang TIDAK MAU memberitahu-ku. Apa kau takut aku membocorkan rahasia?"
Yama terdiam, "kau...." kata Yama marah. "sudah! Aku sudah tidak mau berhubungan dengan mu lagi, NAKAJIMA YUTO!!!" lalu Yama berbalik pergi.
"ohh... kalau itu mau mu, aku juga tidak mau punya teman sepertimu, YAMADA RYOSUKE!!"
lalu, terpecahlah pertemanan mereka berdua yang telah dijalani selama bertahun-tahun begitu saja.

BERSAMBUNG....

No comments:

Post a Comment