Saturday, August 21, 2010

Cerita part 1


Di mulai dari Tokyo,,
ketika Yamajima sedang pergi berduaan ke Shibuya, mereka menemukan sebuah toko kecil di tempat terpencil. Toko tersebut terlihat bagaikan gubuk tua di tengah kota besar. Mungkin karena tidak terlihat menarik, toko itu pun menjadi sepi.
Entah seperti ada kekuatan gaib yang menarik kedua sahabat baik itu, akhirnya mereka mencoba untuk mampir sebentar. Yuto melangkah pertama kali ke dalam toko itu, toko kecil tanpa nama yang tidak begitu menarik. Yama yang pada dasarnya penakut, berjalan tepat di belakang Yuto.
"Kreekk..." suara pintu terdengar ketika Yuto membuka pitu kayu berkarat itu. Debu-debu bertebaran kemana-mana. Kucing kecil mengeong pelan karena kaget.
"okaeri.." kata nenek tua, sang penjaga toko tersebut. Yama mulai menarik-narik baju Yuto. "gomen.. Toko apa ini, nek?" kata Yuto, sambil menarik kembali baju yang Yama tarik.
"Toko sihir ODORON" gumam nenek itu, "Kamu juga bisa diramal jika kamu mau"
Yuto hanya mengangguk tanda mengerti. Yama mulai keluar dari balik Yuto. Mungkin ia penasaran dengan toko yang aneh ini.
"KAMUU.." kata nenek sambil menunjuk Yama. Yama tersentak kaget, bulu kuduknya mulai berdiri. Yama mulai melangkah maju. " ya, nek?" tanya Yama, walau tubuhnya mulai bergetar ketakutan.
"Kamu akan menemukan orang yang berarti dalam hidupmu. Jangan lepaskan orang itu, jangan terlibat pertengkaran dengannya" Yama hanya mengangguk. "Dan Kamu!!" Katanya lagi sambil menunjuk ke arah Yuto.
"jangan mau kau dibohongi oleh orang yang berartimu. Saya tidak tahu siapa orangnya, tetapi berhati-hatilah agar tidak tertipu dengannya." "hmm..." kata Yuto sambil mengangguk.
"terima kasih, Nek. Kami keluar dulu ya" Kata Yuto, lalu membungkukan badan, berbalik dan pergi. Yama juga sama. Nenek itu hanya menatap mereka berdua yang berjalan pergi dan kembali menatap mejanya entah apa yang ia lakukan disana.
oranga yang berarti? Pikir mereka berdua. Selama perjalanan pulang, mereka lebih banyak diam dari pada bicara karena sibuk dengan pikirannya masing-masing.

"chii... Chinenn..."
"ada apa, Dai-chan?"
"lihat ini, aku menemukan ini!" Dai-chan memperlihatkan sebuah saputangan pink dengan renda-renda di pinggirnya dan sulaman bergambar sebuah bunga mawar.
"kau tahu ini punya siapa, Chii?"
Chinen hanya menggeleng pelan. "tidak. Menurutku ini punya seorang cewe, tetapi sekolah kita khan dipisah cewe dan cowo nya?! Bagaimana ini bisa ada di sekolah bagian cowo? Dimana kamu menemukan ini, Dai-chan?"
"Tepat di depan sana" Dai-chan menunjuk pintu kelas mereka berdua, lalu tiba-tiba muncul Yama yang baru datang.
"Ohayou Chii, Dai-chan.. Yuto belum dtg ya?" kata Yama sambil berjalan ke arah mejanya dan melirik ke arah Chii dan Dai-chan.
Mereka hanya menggeleng pelan, "Hey, kalian sedang melihat apa?" kata Yama, ikutan menatap saputangan aneh itu.
"Ini Yama-chan, kau tahu ini punya siapa?"
kata Dai-chan sambil menunjukan saputangan tersebut. "sepertinya aku tahu!" Yama mengambil saputangan itu.
Sebelum Chii bertanya, tiba-tiba Yuto menepuk bahu mereka bertiga.
"hai semua, seru banget tuu.."
"Hai, Yuto-kun" sahut mereka bertiga bebarengan.
"ini punya siapa, Yama? Duh.. Aku penasaran banget nih!"sahut Dai-chan.
"hey, tunggu? Bagaimana kamu mendapatkan ini? Jangan-jangan kalian berdua diam-diam ke sekolah bgn cewe lalu mencurinya, ya?" tebak Yama sambil cengengesan.
"Enak saja, aku menemukan ini tepat di depan kelas kita. Lalu, ini punya siapa?"
"Shida Mirai" Jawab Yama enteng
"Shida?? Bagaimana bisa disini? Aku yakin dia tidak mungkin pergi ke sini"
diam sejenak, Yuto yang dari awal tidak tahu apa yang terjadi hanya diam menatap ke3 temannya bergantian.
"nah, sekarang siapa yang mau balikin ini ke dia?" tanya Yama. Semua diam, ya memang mereka semua kenal Shida Mirai. Dulu waktu SD dan SMP sekelas dengannya, namun sejak SMA yang sekolahnya di pisah antara cewe dan cowo, mereka sudah jarang sekali bertemu.
"hey, aku saja?! Bagaimana?" memang kebetulan sekali rumah Yama dan Shida searah. Kadang mereka suka pulang bareng kalau salah satu dari mereka tidak ada les, piket, maupun ekskul.
"oke.." sahut Chii dan Dai-chan. Masalah pun tuntas, walau segera timbul masalah baru.

Pulang sekolah, kebetulan hari itu Yama bertemu dengan Shida, Yama mulai menghampiri Shida yang sedang berjalan sendiri.
"Shida-chan, konnichiwa!"
Shida menoleh kebelakang. "Yama-chan.."
"Shida-chan, ini punyamu?"
Shida menatap saputangan itu sebentar lalu mengangguk. "kok bisa ada di kamu?"
"tadi Dai-chan ketemu di depan kelas kami, kok bisa ada di sana, Shii?"
Shida hanya mengangkat bahu, lalu memasukan saputangan kedalam tasnya.
"Arigattou, Yama"
"doita~"
mereka berjalan dalam diam, lalu...
"Yama, sabtu ini kamu ada rencana?"
Yama menggeleng, "ada apa?"
"mau nggak temenin aku ke Shibuya bentar? Temanku sebentar lagi ultah, tidak mungkin kan kalau aku minta dia temenin?"
"mm... Boleh aja"
"makasih Yama, nanti aku tunggu di depan stasiun ya.. Jaa ne"
"jaa.." sahut Yama, lalu ia melihat Shida mulai belok kearah rumahnya, berbalik bentar untuk melambaikan tangan lalu masuk ke dalam.
Yama mulai berjalan lagi. Shibuya,, pikir Yama. Ia teringat ketika terakhir kali ia dan Yuto ke sana.

"Yama.... Gomen ne, udh lama nunggu? Td aku disuruh mama dulu, jd telat"
"gak papa kok. Nah, sekarang mau cari dimana?"
Shida terlihat sedang berpikir, "sana gimana?" lalu berjalan kearah toko klontong, toko Pinka
"okey.." mereka berjalan kedalam. Tiba2 opa Jhonny nelpon, "moshi-moshi? Opa?"
"Yama, sekarang kamu ada dmn?"
"di Shibuya, opa. Nande?"
"Sama Yuto? Dari tadi aku telpon ke Hp nya gak diangkat"
"gomen opa, tapi aku lg gk bareng Yuto."
"hmm.. Oke deh, bentar. Kamu gak bareng Yuto?? Lalu sama siapa?"
diam sejenak, Yama tidak mau bilang kalau lagi sama Shida Mirai karena opa pasti melarangnya. Ia melirik Shida sekilas.
"Sama temen, cuma opa pasti gak kenal. Aku sama temen lamaku sewaktu Sd dulu. Udh ya opa.. Sayonara"
cepat-cepat Yama menutup telepon dari opa Johnny.
"Nande, Yama" tanya Shida yang dari tadi sibuk lihat-lihat barang.
Yama hanya menggeleng pelan.
Setelah menemukan barang yang bagus, Shida sgera membayarnya di kasir.
"Yama-chan, kore.."
Yama hanya menatap coklat pink berbentuk hati dengan beberapa buah strawberry di atasnya itu tanpa mengambilnya.
"hah??"
"ini, Yama. Tanda terima kasih karena telah menemaniku hari ini"
chotto, ima wa jyuuyon. Empatbelas febuari??
"arigattou, tapi.." Yama tidak bisa melanjutkan kalimatnya.
"Yama, aishiteru.." kata Shida
Yama hanya diam seribu bahasa, tidak tahu apa yang harus ia katakan. Sebenarnya diam-diam selama ini ia juga suka dengan Shida, tetapi ia blm yakin dgn perasaannya sendiri, namun sekarang..
"demo, Shida-chan.." diam beberapa saat
"Shida-chan, watashi mou suki anta" diam kembali
"lalu..." tanya Shida penuh harap. Ternyata selama ini ia tidak bertepuk sebelah tangan.
"demo, sekolah kita khn tdk memperbolehkan murid pacaran"
Yama melihat Shida hanya menunduk. Tiba-tiba Yama mempunyai ide
"Shii-chan, bagaimana kalau kita backstreet?"
Shida berpikir sebentar lalu,, "baiklah, mari kita coba" kata Shida sambil tersenyum.

BERSAMBUNG....

No comments:

Post a Comment