"Konnichiwa.." sapa Ryutarou pada semua orang yang ada di ruangan itu.
"Ryuu-chan! Tadi baru saja Chii pergi" kata Yuto.
"mm... Tadi aku ketemu dia di cafe bawah"
"cafe??" ulang Yuto.
"ia, katanya tadi Dai-nichan godain dia melulu, terus dia kabur. Bener gak sih?" tanya Ryuu pada Dai-chan. Daiki cuma cengar-cengir sendiri.
"ia tuh, Daiki bandel. Kasihan kan si Chinen."jawab Shida.
"ohh, btw, Yura udah kamu kasih tau Yuto?" lanjut Shida. "enggak lah. Aku gak sanggup kasih tau dia, ntar dia kuatir. Lebih baik kita kasih tau nanti saja."
semua hanya ngangguk-ngangguk.
Tanpa sepengetahuan mereka, Yura mendengar percakapan mereka. Yura kaget mendengarnya. Ternyata mereka semua diam-diam merencanakan ini. Ternyata Shida serta anggota HSJ mengetahuinya, kecuali aku. Kata Yura dalam hati. Tak menyangka bahwa kenyataannya seperti ini. Tetapi Yura tidak bisa marah, sebab ia mengetahui alasannya. "Yuto-kun...." lalu ia meninggalkan tempatnya.
Sekarang sedang summer school, anak-anak SMU Horikoshi merencanakan piknik bersama. Sudah hampir 1 bulan Yuto keluar dari rumah sakit. Chinen Yuri juga sudah baikan lagi sama Dai-chan. Cuma dia sekarang jadi sok dewasa di depan Daiki. Contohnya kemarin, pada saat Dai-chan mengajaknya bermain di rumahnya, Chii dengan tegas berkata, "aku ini sudah besar, tidak ada waktu bermain-main sepertimu lagi. Aku sibuk!" Lalu Chinen meninggalkan Daiki yang masih diam keheranan.
Hampir semua anak senang dengan ide piknik bersama itu, kecuali satu orang, Chinen Yuri. Padahal, biasanya dia yang paling senang bila sesuatu yang berhubungan dengan Bersenang-senang. Banyak yang bingung kenapa Chii berubah, termasuk anak HSJ yang masih bersekolah di Horikoshi yaitu Daiki, Yuto, Yama, Ryuu. Ryuu termasuk karena dia juga sama sekolah di SMU Horikoshi, hanya beda angkatan saja. Yuto, Yama, Chii, Dai-chan di kelas 12-1 sedangkan Ryuu di kelas 10-1.
"kamu kenapa Chii?" tanya Yama saat Chii bilang tidak mau ikut.
Chii cuma menggeleng lesu. Semua diam.
"bilang aja Chii." desak Dai-chan.
"akuu.. Ng... Sudah besar. Ngapain ikut kegiatan kayak anak-anak begitu?" ujar Chii
"CHII!!!" teriak Dai-chan, semua langsung terdiam kaget menatap Dai-chan.
"Gak usah bilang udah gede melulu deh. Aku udah bosen dengernya. Kita ini masih remaja, belum benar-benar dewasa. Dan... Apa salahnya orang dewasa bersenang-senang? Gak masalah tuhh. Malah kalau gak begitu mungkin banyak sekali orang yang bunuh diri karena stres. Apa sih mau mu?" kata Dai-chan, dia mulai naik darah serta kehabisan kesabaran mendengar Chii begitu terus. Chii hanya menunduk takut.
Dai-chan melanjutkan kata-katanya dengan nada lebih lembut. "Aku lebih suka dengan Chii yang periang dan imut seperti dulu, yang sifatnya seperti anak-anak. Itu lah salah satu kelebihanmu. bukan Chii yang sok sibuk dan sok dewasa seperti sekarang."
Chii menaikan kepalanya menatap wajah Dai-chan. Ia kaget mendengar kata-kata Daiki.
Suasana hening, tak ada yang berbicara selama beberapa menit. Semua mata tertuju pada Dai-chan dan Chii.
Lalu mulailah Yama mengangguk pelan, di susul oleh Yuto dan Ryuu.
Chii menatap Yama, Yuto, Ryuu bergilir. Ternyata semua memiliki pendapat yang sama.
"gomen ne..." kata Chii pelan. "sebenernya aku juga udah capek jadi dewasa begini" lalu semuanya tersenyum ke arah Chii.
"jadi, kau ikut piknik?" tanya Dai-chan lagi
Chii menggeleng, semua keheranan.
"aku nggak bisa, abisnya..... Ng...." Chii tidak melanjutkan kalimatnya.
"ada apa?"
"ng... Aa... Ka kalau gitu, kalian baca saja" lalu Chii mengeluarkan Hp-nya lalu membuka SMS yang ia tulis nama pengirimnya dengan 'misterius'. Semua diam membaca.
Jangan tanya siapa ini, jangan bilang pada polisi. berhati-hati saja kau, sebab sahabatku akan membalas dendamnya. Diam di rumah selama summer school, jangan kemana-mana. INGAT!!
Semua saling menatap satu sama lain. Apa maksud SMS tersebut?
"ini...." kata Yuto
"itu SMS ancaman atau peringatan aku gak tau. Yang pasti feeling-ku emang nggak enak kalau aku ikut pergi."
"sejak kapan?" tanya Dai-chan
"hah?"
"sejak kapan kau dapat? lalu apa ini yang pertama?" ulang Dai-chan memperjelas.
"sekitar minggu lalu, dan ini yang ke-3. Yang pertama dia ngasih tau bahwa ada yang dendam ke aku, trus yang ke-2 berisi ancaman. Dia bilang pembalasan dendam di mulai. Saat itu aku nerimanya di sekolah, lalu saat pulang sekolah aku hampir kejatuhan ton, untung ada yang meneriaki dari jauh, lalu pas di depan rumah aku disiram dengan air berwarna coklat yang menjijikan. Iuhh..."
"kenapa gak bilang ke kita, Chii?" tanya Dai-chan lagi setelah mendengar penjelasan Chii.
"orang dewasa memecahkan masalahnya sendiri. Tidak butuh orang lain."
"kata siapa? Dan lagi, bila kamu bilang pasti kita mau bantu" kata Yama.
"ya sudah, ikut saja Chii-nichan. Tenang, ada kita-kita kok" kata Ryuu.
"hhmm... Baiklah" kata Chii pasti.
Akhirnya Chii jadi ikut piknik. Tujuan mereka ke Osaka, dan pagi ini mereka akan berangkat dari Tokyo jam 8 pagi naik shinkazen. Setelah tiba, mereka langsung bersiap-siap. Membangun tenda, mengumpulkan kayu bakar, serta melakukan aktivitas lainnya.
Tenda khusus anak cewe berada di sebelah kanan sedangkan tenda cowo di sebelah kiri.
Pastinya Yama, Yuto, Chii, Dai-chan, serta Ryuu sama-sama di 1 tenda. Sedangkan Yura, Shida, Kira, dan Yayoi 1 tenda. Kira dan Yayoi adalah teman Shida dan Yura, walau mereka berdua kurang akrab dengan Yuto, Yama, Chii, Dai-chan, dan Ryuu.
Siang itu Yama dan Yuto berdua mencari kayu bakar di dalam hutan, Chii dan Dai-chan membangun tenda, dan Ryuu merapikan tempat.
"Yama-chan..." panggil Yuto
"nande Yuto?"
"Kore" kata Yuto sambil menunjuk ke bawah pohon, Yama melihat ada sekumpulan jamur aneh berwarna-warni.
"okashii... Kira-kira itu bisa dimakan nggak ya?" tanya Yama. Air liurnya sudah menetes ketika memikirkan makanan.
"Yama.... jorok ih, itu di lap dong" kata Yuto menunjuk mulut Yama. "kamu itu mikir makan melulu deh. Mending jangan dimakan, abis itu kan gak jelas jamur apaan, takutnya beracun." jelas Yuto
Yama hanya ngangguk-ngangguk. Ia mengeluarkan Hp nya dan memotret jamur itu. "aku pengen nyimpen. Lucu sihh. Ntar aku mau kasih lihat Chii, Dai-chan, sama Ryuu ahh"
Yuto hanya geleng-geleng kepala. "ayo kita lanjutkan.."
Tak terasa hari sudah malam, sekitar jam 7an. Semua anak Horikoshi berkumpul di sekitar api unggun. Api unggun sudah dinyalakan sejak tadi untuk menerangkan dan menghangatkan suasana. Semua orang sedang bercanda ria bersama teman-temannya. Ada juga yang bernyanyi dan membaca. Beberapa anak HSJ sedang bercanda.
"Teman-teman, ada yang mau melihat anak HSJ tampil??" teriak Ryunosuke tiba-tiba, dia adalah panitia piknik kali ini. Teriakan itu menganggetkan anak HSJ.
Beberapa anak mulai meneriaki nama Yama, Yuto, Chii, Ryuu, Dai-chan. Mereka ber5 hanya cengar-cengir kebingungan.
"emang ada bagian beginian?" bisik Yuto ke Yama, Yama hanya menggeleng gak tau. Yuto melihat ke Ryuu, dia hanya angkat bahu.
"terus? Wahh... Jangan-jangan Ryunosuke-kun mau ngerjain kita ber-5 lagi?" kata Dai-chan.
"ia.. Kalau mau begini, kan bilang dulu." sambung Chii.
"ayoo... Semua mau melihat penampilan anak HSJ. Setuju kan minna-san?" teriak Ryunosuke lagi, ia mengedipkan sebelah matanya ke arah sekumpulan anak HSJ tersebut. Mereka ber-5 hanya melet kesel.
"HSJ!! HSJ!! HSJ!! HSJ!! ...." mulai terdengar teriakan anak Horikoshi.
"ya sudahlah, ayo maju." kata Yama pada teman-temannya. Ia sudah mulai berdiri. Disusul dengan Chii, Yuto, Dai-chan, dan terakhir Ryuu.
"YEE....." anak Horikoshi lagi.
Yuto melihat Yura sedang tersenyum kearahnya sambil mengacungkan jempol. Yuto balas tersenyum manis.
"ehmm... Ehmm... "kata Yama pelan. Yuto hanya nyengir.
"kalian kan sudah terbiasa, jadi gak masalah kan?" kata Ryunosuke jail ketika anak HSJ sudah berada di dekat api unggun, tengah-tengah kerumunan semua anak Horikoshi.
Ryunosuke disambut pukulan Yama.
Yang lain tertawa.
"teman-teman, karena ini dadakan, tanpa latihan, jadi terima apa adanya ya. Terus juga kita nggak lengkap. Kekurangan Keito, Inoo, Yabu, Yuya, sama hika" teriak Yama. Semua bertepuk tangan riuhh...
...BERSAMBUNG...
No comments:
Post a Comment