Saturday, October 2, 2010

part 11

tanpa sepengetahuan Yura, sebenarnya beberapa sms Yuto hasil campur tangan temannya, Yamada Ryosuke. Hari itu Yama sedang berkunjung menjenguk Yuto. Pas sekali, ketika Yama masuk, Hp Yuto berbunyi. "sedang apa nh?" tanya Yama, ia menaruh keranjang buah di atas lemari sebelah ranjang Yuto. Di lihatnya Yuto sedang serius melihat Hp-nya.
Iseng Yama ngintip, "hehee... Dari pacar tersayang ya?" goda Yama, muka Yuto memerah.
"Yama, tau gak XXX artinya apa?" tanya Yuto tiba-tiba.
"nggak. Coba aku lihat, kata-katanya gimana."
Yama membaca, ia menggeleng pelan. "Aku balesin ya. Kamu yang dikte, aku ketikin" kata Yama. Yuto mulai membacakan..
sebelum send, iseng Yama menambahkan YRY. Barulah di send.
Beberapa saat Yuto mendapatkan balasannya. Yuto saat itu sedang di toilet, sedangkan Hpnya masih di mainin Yama. Yama yang tau, iseng membalas Sms dari Yura.
Yura yang nggak tau apa-apa berhasil di isengin Yama. Ketika ia balik balas, Hp Yuto sudah berada di tangan Yuto. Gantian Yama yang ke toilet. Di dalam, Yama ketawa ngakak nggak bisa berhenti, tidak bisa ngebayangin apa yang di tulis Yura pada balasan sms barusan.
Yuto juga nggak tau apa yang terjadi malah nganggep Yura aneh. Setelah dia menulis sms ny yang terakhir, Yama keluar dari toilet. Walau ia sudah bersikap wajar, tapi mukanya masih merah akibat ketawa.
Yuto bingung melihat Yama, lalu..
"jangan-jangan....." kata Yuto pelan
Yama mengacungkan kedua jarinya membentuk huruf V.
"YAMAAA......" teriak Yuto. Yama langsung ngakak lagi.

Chinen sedang berada di mall bareng Chiya, sepupunya. Hari itu mereka mau beli buku bareng, tanpa sengaja Chii menemukan sesuatu.
Chii sedang berada di bagian komik favoritnya sedangkan Chiya sedang berada di bagian buku masak.
"ada yang bisa saya bantu?" tanya sang petugas gramedia ketika melihat Chiya seperti mencari sesuatu. Chiya menatap sang petugas sebentar lalu tersenyum simpul. "apakah masih ada buku yang di terbitkan dari penerbit yang ini?" tanya Chiya sambil menunjuk simbol penerbit tersebut. Petugas itu berpikir sebentar, "tunggu di sini sebentar. Akan saya cari persediaannya" Chiya hanya mengangguk.
Sambil menunggu, Chiya terus mencari. Tanpa sadar ia menabrak seorang pria yang sedang membawa beberapa buku. Pria tersebut jatuh hingga bukunya berserakan di lantai. Chiya membantunya berdiri dan memunguti buku-buku tersebut. Ia membungkuk beberapa kali serta minta maaf. Tapi orang itu hanya menatap Chiya sinis membuat Chiya merinding.
Lalu Chinen yang melihat kejadian tersebut berlari menghapiri Chiya.
"daijyobou desuka?" tanya Chii.
Chiya mengangguk. "aitsu..." kata Chiya terputus.
Chii hanya diam menunggu lanjutannya. Karena Chiya hanya diam, Chinen datang menghampiri orang yang menabrak Chiya tadi.
"OMAEE..." teriak Chii
orang itu dengan dingin menatap tajam ke arah Chinen. "kenapa kamu nggak minta maaf?"
hampir semua mata saat itu tertuju pada Chii yang sedang marah-marah itu. Suasana amat sangat tegang.
"nande??" kata orang itu hampir setengah berbisik membuat seluruh bulu kuduk berdiri.
"kamu sudah menabrak dia..." Chii menunjuk Chiya, "lalu kenapa malah dia yang minta maaf, HAHH???"
Chiya datang menghampiri Chii, berbisik pelan karena gemetaran. "sudahlah, Chii. Nggak usah di besar-besarkan"
"nggak bisa, Chiya! Yang salah dia!" paksa Chii.
"tau apa, kau??" kata orang itu, Chiya langsung mundur beberapa langkah.
Sebelum Chii sempat menjawab, datang segerombolan satpam menghentikan mereka. Satpam menggiring orang itu. Sebelum jauh, Chinen sempat melihat ke tato di lengan kirinya.
napas Chii tercekat. Ada tato bergambar kepala singa di sana. Ia langsung bergidik ngeri.

No comments:

Post a Comment