Akira menai kimi ga ireba
donna tokiwo chansu wa aru
.....
Anak HSJ menyanyikan lagu Your Seed. Setelah selesai, semua kembali tepuk tangan.
"nahh.... Gitu dong" kata Ryunosuke kembali ke tengah-tengah anak Horikoshi. "lagi dongg" pintanya. Sebelum di jawab, pemain musik kembali memainkan alat musiknya, selanjutnya lagu terbaru mereka, Shinku.
Tak terasa sudah hampir jam 9 malam, untuk penutupan hari ini, akan ada penampilan solo dari Yama.
"teman-teman, sebelum kita kembali ketenda dan tidur, aku mau menyanyikan satu lagu untuk seseorang. Lagu ini kubuat sendiri beberapa hari terakhir..." kata Yama, sambil duduk di sebuah batang pohon dengan gitar di pangkuannya.
Jari Yama mulai memainkan gitar, suara alunan pelan terdengar indah.
Maafkan diriku...
Ampunilah aku, mengapa kau jauhi diriku?
Apa salah ku, teman?
Aku tau aku bukan teman yang baik..
Aku tidaklah sempurna..
Aku hanyalah manusia biasa...
Nyanyi Yama dengan penuh perasaan. Semua penonton mendengar dengan baik. Alunan gitar yang menenangkan hati, pas sekali pada suasana malam hari ini.
Lagu yang dinyanyikan Yama adalah lagu yang pelan dan menenangkan hati. Tanpa sepengetahuan Yama, ada seseorang mendengarkan hingga meneteskan air matanya.
Lagu berakhir, semua bertepuk tangan. Yama kembali duduk di sebelah Yuto.
"lagu yang bagus Yama. Aku suka" kata Chii, di sebelah Yama.
"pasti lagu buat ...." tebak Yuto, tetapi dihentikan oleh Yama.
"sssttt.... Inget, cuma kau yang tahu." bisik Yama di samping Yuto. Yuto hanya mengangguk.
"munculkan di album HSJ dongg..." pinta Chinen.
"jangan ahh, aku malu. Kalau mau nanti aku kasih deh hasil rekamanku. Tapi ada di rumah." kata Yama.
"mauu...." teriak Chii tiba-tiba. "iya... Iya..." kata Yama, "sabar ya, nunggu besok"
Chii mengangguk-ngangguk dengan semangat. Tanpa sadar ada seseorang yang mengamati mereka berdua dari jauh.
Pagi telah datang, saat itu sekitar jam 3 pagi. Chii sudah terbangun dari tidurnya.
"Yama..." kata Chii sambil menarik baju Yama. Yama hanya membalik badan.
"Yama..." panggil Chii sekali lagi, sekarang ia agak berteriak.
"haa...???" kata Yama sambil mengucek-ngucek mata, belum sepenuhnya terbangun.
"temenin aku"
"kemana?" tanya Yama, ia melihat jam di Hpnya baru menunjukan jam 3 pagi.
"otearai (toilet), aku takutt"
"hoaammm.... Okelah. Tunggu sebentar ya, aku nyari senter dulu." lalu Yama sibuk membongkar tasnya pelan-pelan. Takut membangunkan Yuto, Daiki, dan Ryutarou.
"cepetan, aku udah gak tahan" rengek Chii.
"ia.. Ia... yuk deh" kata Yama setelah menemukan senternya.
Kresekk... Kreessekk...
Suara daun kering yang di injek Yama dan Chii terdengar nyaring, membuat suasana pagi itu semakin seram. Saking takutnya, Chii sampai memutar lagu Caramel song - Arashi lewat hp kecilnya. Chii sesekali ikut bernyanyi. Yama yang masih setengah ngantuk sama sekali tidak merasa takut.
"Chii, cepetan ya. Aku mau lanjutin tidur nih" kata Yama, ia menunggu di depan pintu toilet. Dalam 5 menit, ia berhasil menguap 20 kali.
Terdengar suara Chii bernyanyi-nyanyi pelan untuk mengusir kesepian, Yama hanya berdiri sambil merem.
"udah selesai, ayo balik" kata Chii sambil menarik tangan Yama.
Saat mereka sedang melewati pohon-pohon lebat, muncul sepasang sosok tangan mendorong Chinen dari belakang.
Untung Chii tidak jatuh, karena langsung di tarik Yama.
"siapa itu?" kata Yama, ia tidak melihat siapa-siapa.
Chii semakin ketakutan, "ayo Yama, lebih baik kita cepat sampai tenda"
lalu mereka segera berlari meninggalkan tempat itu.
Mereka sudah tiba, Ryuu terbangun karena mendengar suara berisik Chii dan Yama. Mereka berdua masih ngos-ngosan karena kecapek-an. "nande?" tanya Ryuu.
"tadi... Ada.. Yang mendorongku" kata Chii takut
"siapa, nichan?" tanya Ryuu antusias.
"nanti pagi aku ceritain, biar Chii istirahat aja dulu, kasihan dia, kaget. Sekalian nunggu Dai-chan dan Yuto bangun, Ryuu"
Ryuu hanya mengangguk pelan.
Pagi-pagi, sekitar jam setengah 7 Yama, Yuto, Chii, Dai-chan, Ryuu sudah berkumpul. Chii sedang menceritakan kejadian tadi pada yang lain.
"tuhh kan. Makanya aku takut ikut." kata Chii setelah bercerita.
"ya sudah, tapi kamu nggak kenapa-napa kan?" tanya Yuto kuatir.
Chii tersenyum manis, "tenang aja, aku cuma shock dikit kok. Tapi sekarang udah nggak."
"dimana kamu di dorong?" tanya Dai-chan.
"di sini..." lalu Chii berdiri dan mulai berjalan, diikuti dengan yang lain.
"koko wa" kata Chii.
"soko wa nani?" tanya Yuto, ia melihat sesuatu berkilauan di balik dedaunan.
Yuto mengambil dan melihat jepit rambut dengan kepala singa di ujungnya. Semua terdiam kaget.
"ini punya cewe.." kata Yama, semua lalu saling berpandangan.
"jadi, salah satu yakuza itu adalah seorang cewe? Lalu sekolah di Horikoshi juga?" kata Yamada Ryosuke.
"dan jangan lupa, orang itu kenal Chii. Dia juga tau nomor Hp Chii" sambung Yuto.
"apakah temen smp kita?" tanya Chii. Semua hanya mengangkat bahu.
"siapa saja yang tau no. Hp mu?"
Chii berpikir sebentar, "Shida-chan, Yura-chan, Yayoi-chan, ....." Chii menyebutkan satu persatu.
Jam 3, pada saat seseorang muncul ingin mendorong Chii..
Cewe itu diam-diam mengikuti Yama dan Chii, ia berjalan sambil memikirkan caranya.
1 menit, 2 menit, cewe itu tetap menunggu. Ia lihat Yama setengah tidur sambil menunggu Chii. Ia dengan mudah megikuti mereka berdua akibat lagu caramel song yang terdengar nyaring.
"hehehee... Bodoh sekali kamu Chii. Lagu itu akan membuatmu mati" pikir cewe itu.
Ia melihat Yama dan Chii datang ke arahnya, ia segera bersembunyi di balik pohon.
Ia tetap mengikuti Yama dan Chii hingga menemukan suatu kesempatan. Yama sedang menguap dan Chii tidak melihat, dengan cepat ia mengulurkan tangan dan mendorong Chii.
Tetapi karena Yama gesit, dengan cepat ia menarik Chii.
Cewe itu kembali bersembunyi. Sial, pikirnya. Lalu ia mengurungkan niat untuk mendorong Chii kembali karena Yama dan Chii sudah berlari pergi.
"Yama-chan.." panggil Shida sedikit manja, ia berdiri di balik pohon sambil menjulurkan kepalanya ke arah Yama yang sedang duduk sendirian.
"eh, Shida. Ngagetin aja." kata Yama
"kenapa, Yama? Kok bengong sendiri? oh ia, semalem bagus banget. Hontou daisuki" puji Shida. Yama hanya tersenyum.
"tidak ada Yura di belakangmu kan? Aku mau kasih tau sesuatu" kata Yama sambil mengintip ke belakang Shida.
"iee.. Yura di tenda bareng Kira dan Yayoi. Doushite, Yama?" tanya Shida penasaran.
"sebenarnya dari tadi aku lagi mikir sesuatu, jadi gini ......." lalu Yama menceritakan semuanya yang terjadi tadi pada Shida. Shida hanya mendengarkan dengan baik.
"jadi salah satu yakuza itu adalah anak cewe yang sekolah di Horikoshi?" tanya Shida meyakinkan. Yama mengangguk mantap.
"seramnya. Tapi Chinen nggak kenapa-napa kan?"
"tenang, untung Chii tadi malam bangunin aku. Kalau nggak, aku sudah tidak tahu bagaimana nasib dia" kata Yama sedikit murung, ia merasa kasihan atas musibah yang menimpa Chii.
"ya sudah, aku balik dulu deh, takut di cariin sama yang lain. Nanti kalau aku ketemu petunjuk lain, aku bakal kasih tau ke kalian semua. Jaa mata ne, Yama-chan" lalu Shida berjalan pergi menjauhi tempat Yama duduk. Yama hanya menatap Shida.
donna tokiwo chansu wa aru
.....
Anak HSJ menyanyikan lagu Your Seed. Setelah selesai, semua kembali tepuk tangan.
"nahh.... Gitu dong" kata Ryunosuke kembali ke tengah-tengah anak Horikoshi. "lagi dongg" pintanya. Sebelum di jawab, pemain musik kembali memainkan alat musiknya, selanjutnya lagu terbaru mereka, Shinku.
Tak terasa sudah hampir jam 9 malam, untuk penutupan hari ini, akan ada penampilan solo dari Yama.
"teman-teman, sebelum kita kembali ketenda dan tidur, aku mau menyanyikan satu lagu untuk seseorang. Lagu ini kubuat sendiri beberapa hari terakhir..." kata Yama, sambil duduk di sebuah batang pohon dengan gitar di pangkuannya.
Jari Yama mulai memainkan gitar, suara alunan pelan terdengar indah.
Maafkan diriku...
Ampunilah aku, mengapa kau jauhi diriku?
Apa salah ku, teman?
Aku tau aku bukan teman yang baik..
Aku tidaklah sempurna..
Aku hanyalah manusia biasa...
Nyanyi Yama dengan penuh perasaan. Semua penonton mendengar dengan baik. Alunan gitar yang menenangkan hati, pas sekali pada suasana malam hari ini.
Lagu yang dinyanyikan Yama adalah lagu yang pelan dan menenangkan hati. Tanpa sepengetahuan Yama, ada seseorang mendengarkan hingga meneteskan air matanya.
Lagu berakhir, semua bertepuk tangan. Yama kembali duduk di sebelah Yuto.
"lagu yang bagus Yama. Aku suka" kata Chii, di sebelah Yama.
"pasti lagu buat ...." tebak Yuto, tetapi dihentikan oleh Yama.
"sssttt.... Inget, cuma kau yang tahu." bisik Yama di samping Yuto. Yuto hanya mengangguk.
"munculkan di album HSJ dongg..." pinta Chinen.
"jangan ahh, aku malu. Kalau mau nanti aku kasih deh hasil rekamanku. Tapi ada di rumah." kata Yama.
"mauu...." teriak Chii tiba-tiba. "iya... Iya..." kata Yama, "sabar ya, nunggu besok"
Chii mengangguk-ngangguk dengan semangat. Tanpa sadar ada seseorang yang mengamati mereka berdua dari jauh.
Pagi telah datang, saat itu sekitar jam 3 pagi. Chii sudah terbangun dari tidurnya.
"Yama..." kata Chii sambil menarik baju Yama. Yama hanya membalik badan.
"Yama..." panggil Chii sekali lagi, sekarang ia agak berteriak.
"haa...???" kata Yama sambil mengucek-ngucek mata, belum sepenuhnya terbangun.
"temenin aku"
"kemana?" tanya Yama, ia melihat jam di Hpnya baru menunjukan jam 3 pagi.
"otearai (toilet), aku takutt"
"hoaammm.... Okelah. Tunggu sebentar ya, aku nyari senter dulu." lalu Yama sibuk membongkar tasnya pelan-pelan. Takut membangunkan Yuto, Daiki, dan Ryutarou.
"cepetan, aku udah gak tahan" rengek Chii.
"ia.. Ia... yuk deh" kata Yama setelah menemukan senternya.
Kresekk... Kreessekk...
Suara daun kering yang di injek Yama dan Chii terdengar nyaring, membuat suasana pagi itu semakin seram. Saking takutnya, Chii sampai memutar lagu Caramel song - Arashi lewat hp kecilnya. Chii sesekali ikut bernyanyi. Yama yang masih setengah ngantuk sama sekali tidak merasa takut.
"Chii, cepetan ya. Aku mau lanjutin tidur nih" kata Yama, ia menunggu di depan pintu toilet. Dalam 5 menit, ia berhasil menguap 20 kali.
Terdengar suara Chii bernyanyi-nyanyi pelan untuk mengusir kesepian, Yama hanya berdiri sambil merem.
"udah selesai, ayo balik" kata Chii sambil menarik tangan Yama.
Saat mereka sedang melewati pohon-pohon lebat, muncul sepasang sosok tangan mendorong Chinen dari belakang.
Untung Chii tidak jatuh, karena langsung di tarik Yama.
"siapa itu?" kata Yama, ia tidak melihat siapa-siapa.
Chii semakin ketakutan, "ayo Yama, lebih baik kita cepat sampai tenda"
lalu mereka segera berlari meninggalkan tempat itu.
Mereka sudah tiba, Ryuu terbangun karena mendengar suara berisik Chii dan Yama. Mereka berdua masih ngos-ngosan karena kecapek-an. "nande?" tanya Ryuu.
"tadi... Ada.. Yang mendorongku" kata Chii takut
"siapa, nichan?" tanya Ryuu antusias.
"nanti pagi aku ceritain, biar Chii istirahat aja dulu, kasihan dia, kaget. Sekalian nunggu Dai-chan dan Yuto bangun, Ryuu"
Ryuu hanya mengangguk pelan.
Pagi-pagi, sekitar jam setengah 7 Yama, Yuto, Chii, Dai-chan, Ryuu sudah berkumpul. Chii sedang menceritakan kejadian tadi pada yang lain.
"tuhh kan. Makanya aku takut ikut." kata Chii setelah bercerita.
"ya sudah, tapi kamu nggak kenapa-napa kan?" tanya Yuto kuatir.
Chii tersenyum manis, "tenang aja, aku cuma shock dikit kok. Tapi sekarang udah nggak."
"dimana kamu di dorong?" tanya Dai-chan.
"di sini..." lalu Chii berdiri dan mulai berjalan, diikuti dengan yang lain.
"koko wa" kata Chii.
"soko wa nani?" tanya Yuto, ia melihat sesuatu berkilauan di balik dedaunan.
Yuto mengambil dan melihat jepit rambut dengan kepala singa di ujungnya. Semua terdiam kaget.
"ini punya cewe.." kata Yama, semua lalu saling berpandangan.
"jadi, salah satu yakuza itu adalah seorang cewe? Lalu sekolah di Horikoshi juga?" kata Yamada Ryosuke.
"dan jangan lupa, orang itu kenal Chii. Dia juga tau nomor Hp Chii" sambung Yuto.
"apakah temen smp kita?" tanya Chii. Semua hanya mengangkat bahu.
"siapa saja yang tau no. Hp mu?"
Chii berpikir sebentar, "Shida-chan, Yura-chan, Yayoi-chan, ....." Chii menyebutkan satu persatu.
Jam 3, pada saat seseorang muncul ingin mendorong Chii..
Cewe itu diam-diam mengikuti Yama dan Chii, ia berjalan sambil memikirkan caranya.
1 menit, 2 menit, cewe itu tetap menunggu. Ia lihat Yama setengah tidur sambil menunggu Chii. Ia dengan mudah megikuti mereka berdua akibat lagu caramel song yang terdengar nyaring.
"hehehee... Bodoh sekali kamu Chii. Lagu itu akan membuatmu mati" pikir cewe itu.
Ia melihat Yama dan Chii datang ke arahnya, ia segera bersembunyi di balik pohon.
Ia tetap mengikuti Yama dan Chii hingga menemukan suatu kesempatan. Yama sedang menguap dan Chii tidak melihat, dengan cepat ia mengulurkan tangan dan mendorong Chii.
Tetapi karena Yama gesit, dengan cepat ia menarik Chii.
Cewe itu kembali bersembunyi. Sial, pikirnya. Lalu ia mengurungkan niat untuk mendorong Chii kembali karena Yama dan Chii sudah berlari pergi.
"Yama-chan.." panggil Shida sedikit manja, ia berdiri di balik pohon sambil menjulurkan kepalanya ke arah Yama yang sedang duduk sendirian.
"eh, Shida. Ngagetin aja." kata Yama
"kenapa, Yama? Kok bengong sendiri? oh ia, semalem bagus banget. Hontou daisuki" puji Shida. Yama hanya tersenyum.
"tidak ada Yura di belakangmu kan? Aku mau kasih tau sesuatu" kata Yama sambil mengintip ke belakang Shida.
"iee.. Yura di tenda bareng Kira dan Yayoi. Doushite, Yama?" tanya Shida penasaran.
"sebenarnya dari tadi aku lagi mikir sesuatu, jadi gini ......." lalu Yama menceritakan semuanya yang terjadi tadi pada Shida. Shida hanya mendengarkan dengan baik.
"jadi salah satu yakuza itu adalah anak cewe yang sekolah di Horikoshi?" tanya Shida meyakinkan. Yama mengangguk mantap.
"seramnya. Tapi Chinen nggak kenapa-napa kan?"
"tenang, untung Chii tadi malam bangunin aku. Kalau nggak, aku sudah tidak tahu bagaimana nasib dia" kata Yama sedikit murung, ia merasa kasihan atas musibah yang menimpa Chii.
"ya sudah, aku balik dulu deh, takut di cariin sama yang lain. Nanti kalau aku ketemu petunjuk lain, aku bakal kasih tau ke kalian semua. Jaa mata ne, Yama-chan" lalu Shida berjalan pergi menjauhi tempat Yama duduk. Yama hanya menatap Shida.
...Bersambung...