gomen kalo ceritanya aneh...
ini aku dapet ide tiba-tiba pas lagi SMS-an...
jadi kalo ngawur en nggak karuan, maap banget..
****
HP, pasti semua orang tau salah satu benda elektronik tersebut, dan pasti rata-rata semua orang sudah memilikinya. Nahh… kisah ini berawal dari benda kecil yang satu ini.
Nakajima Yuto, salah satu tokoh utama pada cerita ini, baru memiliki sebuah Hp. Lebih tepatnya sih Hp pertama milik Yuto. Karena baru pertama kali, ia sibuk sekali meng-SMS semua temannya, dan sudah pasti seluruh membaa HSJ ikut kena getahnya.
Suatu hari, ia dapat SMS yang berasal dari salah satu temannya, anggap saja nama orang itu Saruwatari Yuchiya. Cewek yang se-umuran Morimoto Ryutaro dengan kata lain 2 tahun lebih muda dari Yuto, campuran Jepang-Indonesia, sebagai leader dari fans club HSJ se-Jepang-Indonesia. Yuchiya adalah salah satu JUMPer ber-ichiban Nakajima Yuto yang beruntung karena dikenal oleh seluruh membaa HSJ, dan bisa bersahabat akrab dengan mereka semua author berharap semoga menjadi kenyataan . Oke, beginilah yang ditulis oleh Yuchiya…
“ Dear my friend,
Aku mengenalmu tanpa sengaja,
Dengan berjalan iringan waktu,
Kita menjadi akrab satu sama lain,
Satu persatu kenangan manis terukir di hati-ku,
Yang tidak akan pernah ku-lupakan,
Ketika kita telah memiliki kehidupan masing-masing,
Aku pasti mengatakan kepada dunia,
Bahwa aku bahagia punya sahabat seperti diri-mu…
Itulah yang ada di pikiran-ku tentang diri-mu,
Kalau kamu juga berpikir begitu,
Kirim balik pesan ini pada-ku,,
Lalu kirim kepada seluruh sahabat-mu,,
Bila ia kembali mengirim pada-mu,,
Berarti dia juga menganggap-mu sebagai orang yang berharga”
100% pasti Yuto akan kirim balik ke Yuchiya, soalnya si author berharap banyak bisa SMS-san sama ichiban, hehe. Yuto iseng me-forward keseluruh kontak di Hp-nya, dan itu berarti Yuto pasti akan mengirimnya ke seluruh membaa Hey!Say!JUMP.
Dalam beberapa saat, Yuto mendapatkan kembali SMS tersebut, yang berarti banyak orang yang menganggap Yuto sebagai sahabat baik. Satu-persatu masuk kedalam benda kecil tersebut. Kamiki Ryunosuke, Takaki Yuya, Shida Mirai, Daiki Arioka, Chinen Yuri, Yura, Inoo Kei, Yabu Kota, Morimoto Ryutarou, Shintaro, Hikaru Yaotome, Okamoto Keito ….
Berhenti di Keito. Kurang satu! Yuto segera mengecek semua SMS yang masuk. Benar! Ternyata memang kurang! Dari teman baiknya sendiri, Yamada Ryosuke!
Ahh.. mungkin Yama memang belum membaca, pikir Yuto untuk menenangkan hati. Ia yakin Yama pasti akan mengirim balik ke dirinya.
Yuto menunggu hingga keesokan harinya. Pagi-pagi benar ketika Yuto terbangun karena memang sudah sepantasnya ia bangun, soalnya masih belum waktunya berlibur, Yuto membuka Hp-nya untuk melihat apakah sudah dibalas apa belum sama sang kekasih sahabat baiknya tersebut. 1.. 2.. 3.. muka Yuto langsung manyun semanyun-manyunnya, yang berarti tidak ada SMS masuk dari siapa-pun.
Dengan lemah, letih, lesu Yuto berjalan menuju kamar mandi untuk mandi dan bersiap-siap ke sekolah tercinta, Horikoshi Gakuen. Dalam hati hari ini dia tidak mau melihat muka Yamada Ryosuke dulu.
@Horikoshi Gakuen
“Ohayou” sambut makhluk kecil nan lincah tersebut dengan ceria, siapa lagi kalau bukan Chinen Yuri, tidak ada yang menjawab, semua makhluk yang ada di kelas tersebut sedang sibuk dengan buku Sejarah masing-masing, sebab hari ini akan diadakan ulangan.
“Sibuk belajar?” Tanya Chii pada Yuto, yang sudah sejak tadi pagi hadir di kelas. Yuto hanya mengangguk lesu. “nande?” Tanya Chii lagi. Dan lagi-lagi Yuto hanya menggeleng. Yuto mengeluarkan Hp-nya, dilihat sebentar, lalu dimasukan lagi. Chii yang melihat hanya geleng-geleng tidak mengerti. Karena dirinya tidak di tanggapin sama Yuto, ia balik ke bangku-nya.
Tidak lama kemudian, Yamada Ryosuke masuk sambil berteriak, “OHAYOU…”. Namun lagi-lagi tidak ada yang menjawab. Yama segera mengambil tempat tetapnya, tepat di sebelah Yuto yang sedang asyik manyun. “ohayou, Yuto-kun”, sapa Yama. Yuto yang sedang membaca buku sejarah tiba-tiba berteriak dan berlari kearah Chii. “Chii, tolong jelaskan tentang ini” kata Yuto. Yama yang shock hanya diam bagaikan patung di tengah kelas. Sayang, sebelum Chii sempat menjelaskan, bel tanda masuk berbunyi, mau tidak mau Yuto harus menghentikan aksinya dan harus kembali duduk disebelah Yama.
Selama pelajaran berlangsung, Yuto dengan tekun mendengankan segala yang dikatakan oleh sensei, padahal biasanya Yuto sering sekali ngantuk didalam kelas, gara-gara aksinya tersebut, Yama semakin bingung apa yang terjadi dengan Yuto.
Saat istirahat…
Yama duduk sendirian didalam kelas. Yuto pergi entah kemana, Chinen lagi dipanggil oleh sensei untuk membantu. Akhirnya karena tidak ada kerjaan, lebih baik ia tidur.
Sekitar 5 menit kemudian, Chii masuk kedalam kelas. Karena melihat hanya Yama saja didalam kelas, ia segera menghampiri Yama.
“Yama-chan” panggil Chii, Yama kaget hingga terbangun. “ee? A? nande?” kata Yama sambil mengucek-ucek mata.
“sendirian aja nih? Gak sama Yuto?”
“iie, Yuto gak tau pergi kemana sejak tadi”
“hontou? Kok tumben?”
Yama hanya mengangkat bahu. “Yuto hari ini aneh”
“doushite?”
“mm… hari ini dia kayak ngejauh gitu. Padahal aku gak salah apa-apa”
“….”
“masa tadi pas pelajaran, dia perhatian banget sama sensei”
“bagus dong, Yama. Kok malah dikatain aneh?”
“ya tapi-kan kayak bukan Yuto aja” kata Yama sambil menghela napas
“ohh… OO IYA!! No Hp Yama ganti?” Tanya Chii tiba-tiba.
“nggak, Cuma Hp-ku yang lagi rusak, nomornya sih masih aku simpen, abis-kan banyak nomor kalian didalamnya”
“Sou, pantas aja kemarin malam aku coba telpon, tapi ga bisa terus”
“ngomong-ngomong, Yuto tadi pagi nge-lihatin Hp terus tuh, apa yang lagi dia tunggu ya?” Kata Chii lagi. Seenaknya aja nih anak ngambil 2 baris
“mungkin ada keperluan lain kali, nunggu kabar, makanya dia jadi begitu” kata Yama sok tau
“ohh.. “ Chii hanya ngangguk-ngangguk.
Yuto masuk kedalam kelas pada detik-detik terakhir sebelum bel istirahat berakhir, dengan santainya Yuto menyapa Chii tanpa menyapa Yama. Chii yang melihat kelakuan aneh Yuto segera menarik Yuto ketempatnya.
“Yuto, kamu kenapa sih?”
“hah? Aku kenapa?”
“kok gitu sama Yama-chan?”
“gitu gimana? Yang jelas dong Chii, aku gak ngerti nih” kata Yuto malas. Ia sebenarnya ngerti apa yang dimaksud Chii.
“masa sih kamu lagi musuhan sama Yama? Tadi aja kamu gak mau nyapa dia.”
Tuhh kan, pikir Yuto. “males aja”
“nani? Aku gak salah denger?”
“ma-lesss” Yuto mengulang.
“ee? Ee? Ee? Nande nande nande?” kata Chii sok imut *emang imut sih* #plak
“inget SMS tentang sahabat yang aku kirim kemarin sore?” Chii mengangguk “Yama nggak nganggep aku sahabat, oke. Dari pada aku nganggap dia tomodachi tapi dia sendiri nggak nganggap aku, lebih baik kan kita jauhan aja”
“ohh..” Chii mengerti permasalahannya. “demo… “
“minna-san, back to your sit” guru bahasa inggris masuk, omongan terputus, Chii belum sempat menjelaskan, berarti kesalah pahaman masih berlanjut.
Saat pulang sekolah tiba…
Yuto pulang sekolah sambil loncat-loncat, eh salah, tapi jalan kaki sendirian, biasanya kan sama Yama, tapi kali ini dia hanya sendirian. Sebenarnya sih ada Yama yang jalan bareng Chii tepat di belakang Yuto, mereka berdua sambil mengamati kelakuan Yuto.
Chii sudah memberitahukan Yama kalau ternyata Yuto salah paham gara-gara SMS yang ia kirim, tapi belum ada waktu yang tepat untuk memberitahukan Yuto. Setiap Yama mendekat, pasti Yuto selalu pergi menjauh, hingga akhirnya Yama ke Chii, oleh sebab itu Chii juga kena getah-nya. Yuto juga jadi tidak mau dekat-dekat sama Chii.
Huhh, dasar anak kecil, ada-ada aja yang dibikin rebut, pikir Chii. Ga nyadar kalau sendirinya paling kecil diantara Yama dan Yuto.
@rumah Yuto
Sore hari, sudah sehari Yuto menjauh dari Yama. Yama pun mengerti dan tidak mau mendekat ke Yuto dulu, Yama pun juga cukup senang Chii tidak ikut menjauh dari-nya, malah jadi lebih akrab dengannya.
Yuto sedang duduk-duduk di perkarangan rumah sambil baca manga, tiba-tiba ada seseorang yang amat ia kenal datang, Chinen yuri, si penengah masalah.
“Yuto-kun, Yuto-kun, Yuto-kun” panggil Chii dengan suara ter-imutnya.
Yuto masuk ke dalam rumah tidak ingin bertemu dengan Chii. Chii tau langsung segera berlari ikut masuk. “jangan kabur” kata Chii tenang. Yuto pun bingung, sejak kapan Chii begitu?
“Yuto! Yama tuh nggak sejahat itu!” teriak Chii. Yuto diam memandang Chii, “apa maksudmu?”
“Hape Yama rusak”
“hah?”
“ia, udah dari kemarin rusaknya. Makanya dia nggak dapat SMS dari-mu”
“terus… kenapa dia nggak bilang pada-ku?”
“gimana mau bilang kalau kamu menjauh dari Yama-chan melulu”
“e? ahh.. ia ya” Kata Yuto malu, ia menggaruk-garuk kepala dengan wajah merah. *baka Yuto*
“terus Yama gimana? Aku jadi nggak enak nih sama dia… “ kata Yuto lagi.
“Daijyoubu… Yama-chan udah tau kok”
Fiuhhh… Yuto menarik napas lega. “Jadi, kalian batal bertengkar kan? Hehe” Tanya Chinen.
“siapa juga yang bertengkar” jawab Yuto, sambil menjitak kepala Chii yang jauh lebih pendek jadi gampang buat dijitak *aku juga mau jitak dong*
Tiba-tiba…
*telulit telulit* ß anggep aja suara Hp Yuto
“SMS masuk” kata Yuto, sesegera ia membacanya…
“jiahhh,,, SMS kayak gini lagi… “ kata Yuto lemes..
Chii ketawa ngakak.
UWAA…
Maap terakhirnya aneh banget..
Makin akhir makin males selesai-in..
Gomenasai *bow*
Komento oke! Jaa ne~