Tuesday, November 30, 2010

PART 16

Yama dengan santainya berjalan menuju toilet. Ia menyanyi-nyanyi pelan lagu solonya, Asia no Yoru.

Kimi wa maboroshi no lady
binetsu ga boku wo tsuzuikomu
warai kakeru akuma no joker
miwaku no koi ni oboreta

tiba-tiba ada sesuatu yang menimpuk kepala Yama, "siapa disana?" tanya Yama sambil memegangi kepalanya. Tidak ada siapa-siapa disana. "ahh, paling kejatuhan biji itu" kata Yama sendiri lalu melihat ke atas. Banyak biji berwarna coklat tepat di atasnya.
Lalu Yama berjalan lagi, kali ini terdengar suara langkah kaki. Tapi Yama tidak mau ambil pusing, ia tetap berjalan.
DUGHHH.... Suara hantaman terdengar keras. Seseorang melempar batu besar ke arah kepala Yama hingga pingsan. Yama pun tersungkur di tanah yang penuh dedaunan kering. Seorang cewe berlari menghampiri Yama dengan semangat. Bukannya menolong, ia malah merogoh-rogoh kantong celana Yama untuk mencari sesuatu. Yama hanya diam tak bergerak.
Dimana barangnya? Pikir cewe itu. Ia terus mencari dengan panik. ia melihat kanan-kiri. Sepi.
Lalu.... "HEYY!!!" teriak Dai-chan. Kira kaget setengah mati lalu berdiri kaku. Jantungnya berdegup sangat kencang. Kira melihat Dai-chan muncul dari balik pohon, lalu muncul Chii dari pohon lainnya, lalu Ryuu, Yuto, dan terakhir Shida.
"sedang apa kalian?" tanya Kira.
"harusnya aku yang bertanya, sedang apa kamu?" kata Shida galak.
"aku sedang nolong Yama, tadi aku melihat tiba-tiba dia jatuh, lalu aku berlari kesini untuk menolongnya. Kalau kalian? Kenapa diam saja? Tidak membantu Yama?" tanya Kira tenang, berbeda 180 derajat dengan jantungnya.
"ohh, kukira kamu yang membuat Yama pingsan" jawab Chii.
"hahaha, buat apa aku bikin dia pingsan?" kata Kira lalu menunduk lagi dan mencoba membangunkan Yama.
"mungkin.... Buat mendapatkan ini" kata Yuto. Lalu ia memperlihatkan jepit rambut berbentuk kepala singa di ujungnya. Kira langsung terdiam kaku.
"buat apa? Itu bukan punyaku"
"memang bukan punya kau, tetapi kau yang menghilangkannya. Benarkan?" kata Yuto, ia berlagak seperti detektif ternama.
"oke, misalnya kalau benar. Lalu mengapa aku harus memukul Yama? Kan aku tinggal bilang ke dia dan pasti Yama akan mengembalikannya"
"bukannya tak mau, tapi tak mampu. Keadaanmu terancam. Jadi tidak mungkin kau mengatakan pada Yama bahwa kamu pemiliknya. Benarkan Yama?" kata Shida.
"Yama? Hahaha... Diakan sedang pingsan" tawa Kira terdengar kaku. Begitu terkejutnya Kira melihat Yama bergerak pelan.
"aoww... Kepalaku sakit. Kamu jahat Kira" kata Yama pelan, ia mencoba duduk di bawah sambil mengelus kepalanya pelan-pelan.
"Yama!! Kok bisa..." kata Kira pelan, ia semakin bingung
"aku tidak pingsan, hanya berpura-pura. Yaa... Walau tadi nyaris pingsan. Kepalaku pusing, untung tidak kenapa-napa."
Kira menatap Yama, Yuto, Chii, Daiki, dan Shida bergiliran. Wajahnya sudah memucat.
"kau tidak menolongku, tapi dari awal emang membuntuti ku dan mencari waktu yang tepat untuk membuatku pingsan dan mengambil jepit itu. Benarkan, Kira-chan? Kau orang yang mendorong Chii semalam juga?"
"kaliannn....." kata Kira, suaranya bergetar karena marah karena sudah di tipu dan ketahuan.
"sudahlah, mengaku saja" kata Shida tak sabaran.
"AKAN KU BUNUH KALIAN SEMUAA!!!" teriak Kira tiba-tiba. Semua kaget.
"kau bertindak begitu bodoh!" kata Yama tenang.
"DIAM!! Atau ku akan mencelakakan kalian semua. Terutama kau CHII!!" teriaknya sambil menunjuk Chii. Chii kaget mendengarnya.
"emang apa salah ku?"tanya Chii tidak mengerti.
"jangan sok polos deh" kata Kira menyindir
"tapi benar. Aku tak mengerti. Kenapa kau membenciku?"
"apa kau ingat kejadian di toko buku?"
"toko buku?"
"atashi no niichan wa iku hon wo kaimashita" jelas Kira.
"wakaranai, Kira-chan. Gomen, wasureta"
"waktu itu kamu dengan seorang cewe" kata Kira mencoba mengingatkan Chinen.
"ahh... Jangan-jangan waktu sama Chiya!" teriak Chii tiba-tiba. "jangan-jangan cowo serem itu omae no niichan ya?"
"hai. Gara-gara kalian berdua berantem, niichan di bawa dan di tahan beberapa hari di kantor polisi. Okaasan to otoosan marah besar, lalu niichan di kurung selama beberapa minggu di kamar. Sekarang niichan menyuruhku untuk membunuhmu, atau paling tidak mencelakakanmu"
semua diam, tak menyangka bahwa masalah seperti itu bisa membawa dampak yang sangat besar.
"jadi, kamu juga yang meng SMS ku waktu itu?" tanya Chi. Ia ingin tau semua kebenaran.
"SMS?" tanya Kira, giliran dia yang bingung.
"are wa watashi" kata Yayoi, tiba-tiba muncul dari belakang.
"Yayoi? Kau bersengkongkol dengan mereka?" tanya Kira.
"tidak dan ia" jawab Yayoi. Semua bingung. "maksudku aku disini karena emang kebetulan, aku mau ke toilet dan mendengar kalian bicara. Tapi aku setuju dengan mereka. Bisa-bisanya kau menjahati mereka hanya alasan seperti itu. Aku sebenarnya suka sama barang pemberian niichan mu itu, tapi kalau ternyata digunakan untuk hal jahat, lebih baik gak usah ku simpen" ucap Yayoi.
Kira tak menyangka Yayoi akan bicara seperti itu. "awas kalian suatu saat nanti!" ancem Kira.
"kau berani? Kalau kau berani macem-macem, akan ku laporkan ini pada polisi dan keluargamu" kata Yama sambil memperlihatkan suatu kaset.
"kau merekamnya?" tanya Kira.
"ya.. Mulai dari aku jalan sendirian hingga ancemanmu barusan semua terekam disini. Ini sebenarnya buat jaga-jaga kalau-kalau kejadian seperti ini. Jadi, ingat itu!!" kata Yama dengan tegas.
Kira hanya dapat diam, tak melakukan apapun. ia tak mau seperti niichannya yang menjadi salah satu yakuza dan di kurung oleh orangtua seperti anak yang tak di pedulikan.
Lalu mereka semua pergi, Kira hanya diam sendirian di tengah hutan.

BERSAMBUNG

No comments:

Post a Comment